Muatan Lokal yang Dikembangkan
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar.
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Untuk muatan lokal yang akan dikembangkan di SDN 2 Cikalang, berdasarkan permendikbud Nomor 81 A bahwa untuk menetapkan matapelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan, dan berdasarkan pada kebutuhan dan kondisi daerah yang dikuatkan oleh peraturan daerah. Maka muatan lokal yang dikembangkan adalah sesuai dengan kondisi daerah bahwa di SDN 2 Cikalang banyak yang menggunakan bahasa sunda, maka kami akan memasukan mata pelajaran bahasa sunda sebagai muatan lokal.
Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 jam pelajaran perminggunya atau satu kali pertemuan. Adapun strategi pelaksanaan muatan lokal kami menggunakan pembelajaran yang terpisah atau tidak terintegrasi dengan mata pelajaran tematik. Adapun tujuan adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
• Menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakat.
• Memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks (tujuan, keperluan dan keadaan).
• Memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam bahasa Sunda untuk meningkatkan intelektual, kematangan emosional dan kematangan social.
• Mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, mengembangkan kepribadian dan memperluas wawasan kepribadian.
• Menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Sunda.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Sunda mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
• Mendengarkan (Ngaregepkeun)
• Berbicara (Nyarita)
• Membaca (Maca)
• Menulis (Nulis)
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar.
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Untuk muatan lokal yang akan dikembangkan di SDN 2 Cikalang, berdasarkan permendikbud Nomor 81 A bahwa untuk menetapkan matapelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan, dan berdasarkan pada kebutuhan dan kondisi daerah yang dikuatkan oleh peraturan daerah. Maka muatan lokal yang dikembangkan adalah sesuai dengan kondisi daerah bahwa di SDN 2 Cikalang banyak yang menggunakan bahasa sunda, maka kami akan memasukan mata pelajaran bahasa sunda sebagai muatan lokal.
Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 jam pelajaran perminggunya atau satu kali pertemuan. Adapun strategi pelaksanaan muatan lokal kami menggunakan pembelajaran yang terpisah atau tidak terintegrasi dengan mata pelajaran tematik. Adapun tujuan adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
• Menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakat.
• Memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks (tujuan, keperluan dan keadaan).
• Memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam bahasa Sunda untuk meningkatkan intelektual, kematangan emosional dan kematangan social.
• Mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, mengembangkan kepribadian dan memperluas wawasan kepribadian.
• Menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Sunda.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Sunda mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
• Mendengarkan (Ngaregepkeun)
• Berbicara (Nyarita)
• Membaca (Maca)
• Menulis (Nulis)
RSS Feed
Twitter
10.33
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar